Abundance Mindset

Hi hi, aku lagi kangen nulis. Kali ini aku nulis dalam Bahasa Indonesia aja ya lagi males nulis dalam Bahasa inggris.  Aku mau ngebahas soal Abundance Mindset. Kayaknya Mindset ini yang membantu aku untuk stay positive recently di tengah any anxiety atau uncertainty yang menghadang. Apa sih abundance mindset? Abundance mindset tuh pola pikir dimana di manapun kita berada, atau seberapa sulit atau terbatas, kondisi kita tuh sebenarnya diberkahi dengan keberlimpahan loh. Kadang kita aja yang menutup mata, karena terlalu sering melihat ke atas, atau keseringan ngeliat rumput tetangga.

Jadi ceritanya, aku mengalami anxiety ini sesaat aku pulang dari kuliah master di New Zealand. Badan aku mengalami semacam sluggish adaptation gitu and it took a while to proceed any changes. Aku berpikir, harusnya gampang sih adaptasi lagi hidup di Indonesia karena wong tinggal di New Zealand cuman 1,5 tahun, but well kenyataannya ga segampang itu. Ketika firstly landed back in Jakarta, mental dan kondisi tubuh aku itu udah tersetting hidup di NZ, jadi aku mengalami struggle to live in comfortable setting gitu. Disclaimer aja, aku gada intensi menjelek-jelekkan kondisi lingkungan Indonesia, aku cuman ingin cerita proses adaptasi yang aku jalanin. Kayaknya the first 2 weeks aku jadi orang yang gampang naik pitam karena banyak hal misal karena macet, karena udara polusi, karena pengendara kendaraan motor/mobil yang sembarangan.  Rasanya kondisi mental aku selama 2 minggu sampai 1 bulan kayak ngambang gitu ga jejeg. Namun alhamdulillah akhirnya situasi membaik dengan belajar mengikhlaskan any convenience yg lost. Aku menyadari bahwa banyak sumber-sumber kebahagiaan baru yang kudapetin di Indo dan ga ku dapetin di NZ kayak ketemu keluarga, foods, ketemu temen2 lama, cheap goods or products, bisa shopping dapat barang dengan harga murah dan berkualitas di shoppee, dan denger suara adzan. Akhirnya setelah aku bisa memproses itu aku bisa berpikir jernih kembali dan alhamdulillah bisa back to my normal shape. Akar semua kegelisahan itu karena sebenarnya pikiran aku sendiri. aku capek sih kalo harus nyalahin keadaan eksternal, sesuatu yang ga bisa aku kontrol mending aku kontrol atau adjust pikiran aku sendiri.

Kembali lagi ke abundance mindset, mindset ini membuat aku berpikir untuk terus bersyukur. Kondisi aku jauh lebih baik dan empowered once aku mikirin berkah hidup yang aku punya. Aku bersyukur aku bisa menyelesaikan perkuliahan master aku dengan lancar dan hasil yang baik. Aku bersyukur kuliah aku didanai LPDP. Aku bersyukur aku mendapatkan kualitas pertemanan yang luar biasa ketika aku di sana. Aku bersyukur karena I would say I’ve got the best time of my life. Ketika aku mikirin itu semua, kecemasan-kecemasan aku berkurang drastis. selain untuk mengovercome kecemasan, I believe when we are in abundance mindset, kita akan selalu diberi jalan sama Tuhan untuk apapun yang kita inginkan. Berbeda dengan scarcity mindset, pola pikir bahwa kita selalu dalam keadaan kurang, kita akan gampang diliputi kecemasan dan jadinya kita ga bisa berpikir jernih, rileks dan kreatif. Abundance mindset ini bisa digunakan untuk konteks apapun dalam keseharian kita seperti dalam mencari uang, ataupun dalam mencari jodoh. Mindset ini membuat aku ngerasa lebih whole as a person dan tentunya membantu aku menjalani hidup ini dengan content and peaceful.

Leave a comment

About Me

Winnie Tandri Alia is a passionate and multifaceted woman who enjoys blending her introverted, nerdy side with her love for sports, fashion and elegant things. She’s always eager to learn and grow, bringing dedication to her work in the energy sector. In her free time, she finds joy in simple, calm travels and trying new experience, all while staying grounded and true to herself.