Keunikan dari Diri Saya ?

Jika ditanya apa yang membuat saya unik dari orang lain adalah yang pertama adalah saya seorang yang memiliki resiliensi. Mungkin saya bukan orang yang paling pintar, tetapi saya akan menjadi orang yang paling akhir untuk menyerah dan paling pertama bangkit ketika mengalami kegagalan. Dan kelebihan kedua yang saya miliki adalah kemampuan menghadapi tekanan secara tenang dan tidak emosional. Kemampuan ini saya rasakan sangat bermanfaat karena ketika tekanan itu datang bertubi-tubi, saya masih bisa berpikir dengan jernih untuk menyelesaikan masalah tersebut. Dua keunikan ini, saya peroleh berkat latar belakang, pendidikan dan pengalaman hidup yang telah saya alami.

Terlahir dari keluarga tidak mampu, dimana ayah bekerja sebagai buruh harian pabrik dan ibu sebagai ibu rumah tangga bisa berada di posisi saya sekarang merupakan suatu pencapaian yang luar biasa. Dengan segala keterbatasan, saya dapat menempuh pendidikan di sekolah favorit di kota Bandung hingga akhirnya bisa berkuliah di Teknik Kimia ITB. Hal ini bukan hal yang mudah, mengingat saya dahulu tinggal di daerah Cipatik Kabupaten Bandung Barat, jadi untuk berangkat sekolah setiap hari saya harus bangun jam 4 subuh agar bisa mengejar angkutan umum pagi jam 5.30, berjalan kaki hampir 2 km untuk menghemat uang jajan dan setiap akan dilakukan ujian semester, saya dipanggil guru karena belum membayar SPP atau uang buku. Pengalaman yang cukup berat, dan memalukan hingga rasanya kadang ingin menyerah. Namun rasa sedih, malu dan lelah tersebut saya bayar dengan prestasi sekolah yang cukup membanggakan, hingga akhirnya saya mendapat beasiswa alumni SMAN 4 Bandung untuk membayar segala tunggakan biaya sekolah  dan buku selama 3 tahun. Banyak orang yang mungkin mengalami pengalaman lebih berat daripada apa yang saya hadapi, namun pengalaman ini membentuk saya agar menjadi individu yang tidak mudah  menyerah dengan segala tantangan.

Memasuki masa kuliah di teknik kimia ITB juga merupakan pengalaman luar biasa yang menempa saya baik dari secara intelektual maupun mental. Berbeda dengan masa SMP-SMA, sejak awal kuliah saya sudah mendapat beasiswa Eka Tjipta Foundation yang terdiri dari biaya hidup, biaya buku dan uang kuliah selama 4 tahun. Jadi secara finansial masa kuliah S1 lebih baik daripada sebelumnya. Akan tetapi, tantangan yang harus saya hadapi adalah persaingan akademis yang sangat ketat. Teknik Kimia ITB merupakan salah satu jurusan dengan passing grade tertinggi di Indonesia sehingga otomatis diisi oleh mahasiswa-mahasiwa cerdas dari berbagai daerah di Indonesia. Berbekal prestasi akademik dari SD hingga SMA yang selalu membanggakan. Saya memasuki masa perkuliahan dengan percaya diri tinggi. Akan tetapi kenyataan berkata lain, selama masa awal perkuliahan di jurusan Teknik Kimia saya mendapat nilai yang jelek dan mengalami kesulitan mengejar  akademik sehingga membuat rasa percaya diri runtuh. Tidak membutuhkan waktu lama, saya harus bangkit dan mengejar ketertinggalan tersebut. Oleh karena itu, saya belajar dengan sangat keras untuk memahami semua mata kuliah. Ketika yang lain makan siang atau jeda mata kuliah, saya akan pergi ke perpustakaan untuk belajar, hampir setiap hari saya tidur larut malam karena belajar; Dan jika ada bagian yang tidak  dimengerti, saya akan mendatangi dosen atau teman yang lebih paham untuk minta kesediaan mereka menjelaskan. Kerja keras membuahkan hasil ketika bisa lulus dengan IPK yang cukup baik dari Teknik kimia ITB. Ketika gagal, saya sadar harus segera bangkit dan mengejar ketertinggalan tersebut.

Setelah menyelesaikan pendidikan sarjana, saya beruntung bisa langsung bergabung dengan perusahaan multinasional Halliburton. Bekerja sebagai Coiled Tubing and Well Stimulation engineer ini sangat menantang baik secara fisik, intelektual dan mental. Namun pekerjaan ini memberikan saya pengalaman yang sangat berharga salah satunya melatih diri saya agar tenang dalam menghadapi tekanan. Pada saat eksekusi proyek di lapangan, sebagai Project Lead saya dituntut siaga 24 jam, on call atau harus siap jika harus langsung ke lapangan. Jika di lapangan terjadi kendala maka saya dituntut segara menyelesaikan masalah yang terjadi secara tepat dan cepat. Agar dapat dilakukan dengan baik, saya harus memiliki ketenangan dan kejernihan dalam berpikir sehingga dapat memberikan solusi yang tepat. Hal ini tidak mudah dilakukan terutama jika dalam kondisi sudah kelelahan secara fisik dan mental karena dalam kondisi ini orang jadi lebih mudah terpancing secara emosi dan sukar berpikir jernih. Di sisi lain, bisa bertahan dan berprestasi dibidang yang dominasi oleh kaum laki-laki juga merupakan prestasi tersendiri yang bisa dibanggakan.

2 responses to “Keunikan dari Diri Saya ?”

  1. Ayo nulis lg win..urang bacain nih satu2 tulisan maneh..wkwkwk..

    Like

    1. Hi prapti, thank you baru baca komennya 🙂

      Like

Leave a reply to Winnie Tandri Alia Cancel reply

About Me

Winnie Tandri Alia is a passionate and multifaceted woman who enjoys blending her introverted, nerdy side with her love for sports, fashion and elegant things. She’s always eager to learn and grow, bringing dedication to her work in the energy sector. In her free time, she finds joy in simple, calm travels and trying new experience, all while staying grounded and true to herself.