Cerita Umrahku

Tulisan ini aku buat karena aku merasa kangen, Rindu sama momen di tahun lalu. Di awal Bulan Feb, tahun 2023, aku dan Ibuku alhamdulillah diberikan rezeki, kesempatan dan kesehatan untuk melakukan Ibadah Umrah. Aku memutuskan ingin menjalani ibadah umrah sebelum menempuh studi master di New Zealand. Aku ingin memohon kepada Allah SWT untuk diberikan perlindungan tinggal jauh di luar negeri dan berdoa agar studiku juga dilancarkan. 

Waktu itu aku dan Ibuku pergi umrah dengan serombongan grup umrah di bawah naungan agen travel umrah yang berpusat di kota subang. Pada saat persiapan sebelum umrah, aku dan ibuku pergi ke subang untuk mendapat pengarahan lebih lanjut dari agen travel kami. Di sana kami bertemu dengan seorang perempuan asal dari padang sebut saja Namanya Bunga. Dia bekerja sebagai guru Bahasa jepang di salah satu SMA favorit di kota Bandung. sejujurnya aku ga nyangka dia berasal dari padang, karena logat Bahasa sundanya yang cukup kental. Aku dan dia mengobrol cukup lama, dan akhirnya aku tau kalau Ayah dan Ibunya udah gada. Bunga ini orangnya riang dan Hangat. Setelah ngobrol berjam-jam aku dan Ibu aku ngerasa kalo Bunga ini Bahasa sundanya “Pikanyaaheun” atau Bahasa inggrisnya “lovable” hahaha. Ternyata Bunga ini dapat rezeki dari tempat pengajiannya dia untuk Ibadah Umrah Gratis. Dari situ aku ngerasa ini teh menyentuh banget. Aku percaya sama yang namanya manifesting dream, kalo kita ingin sesuatu, percaya aja sama Allah. Just Believe it dan detach from the outcome, apalagi hal yang kita inginkan sesuatu yang berkah InsyaAllah deh pasti ada jalannya. Jadi aku percaya Bunga mendapat rezekinya karena dia deserve dan pasti dia sudah memanifest hal ini dari lama.

Cerita Apalagi yah, aku mau cerita kalo pas aku sholat di Masjid Nabawi itu kayaknya momen dimana aku ngerasa pertama kali nikmat banget untuk beribadah sholat. Belum pernah sefokus itu pikiran saat menjalani Ibadah sholat. Sesungguhnya aku ngerasa sebagai muslim, masih jauh dari kesempurnaan, ketika sholat di Indonesia, yang kupikirkan banyak hal seperti mau makan apa, gimana planning pekerjaan, rencana weekend mau ngapain, macem-macem. Tetapi ketika di Masjid Nabawi, Subhanallah rasanya pikiranku bisa lebih gampang dibuat hyperfocus untuk mengingat Allah. Sekarang di New Zealand, aku ngerasa harus effort banget untuk bisa mengkondisikan pikiran aku untuk bisa fokus sholatnya, karena ambience di New Zealand yang sangat jauh berbeda tentunya. Sesungguhnya aku kangen suara Adzan dan suara bedug Magrib. Yes sesungguhnya aku juga rindu untuk Umrah lagi…Semoga Allah memberikan Rezeki, Kesempatan dan Kesehatan untuk bisa Kembali ke tanah suci (Amin)

2 responses to “Cerita Umrahku”

  1. Alhamdulillah. Aku juga baru kemaren2. Dibiayai saudara sih. Pas aku tanya kenapa nggak umroh lagi, dia bilang: “Mending aku bantu saudara ato orang lain yang belum mampu utk berangkat umroh…”

    Like

    1. subhanallah inspiring sekali saudaranya mas

      Like

Leave a reply to Ahmad Rosikhin Cancel reply

About Me

Winnie Tandri Alia is a passionate and multifaceted woman who enjoys blending her introverted, nerdy side with her love for sports, fashion and elegant things. She’s always eager to learn and grow, bringing dedication to her work in the energy sector. In her free time, she finds joy in simple, calm travels and trying new experience, all while staying grounded and true to herself.